Pengetahuan Dasar Aktivitas Assembler Dan Konstruksinya
Bahasa Assembly atau bahasa rakitan ialah bahasa komputer yang posisinya ada di antara bahasa mesin dengan bahasa pemrograman dengan tingkatan lebih tinggi, semisal C. Suatu bahasa pemrograman sanggup disebut sebagai bahasa pemrograman tingkat tinggi bila semakin ibarat bahasa manusia, yang mana semakin gampang dipahami orang awam. Untuk bahasa mesin sendiri, merupakan kumpulan kode biner (binary code) yang merupakan perintah yang dijalankan oleh komputer. Komputer sendiri bekerja dengan budi biner, On atau Off, High atau Low, 1 atau 0. Sedangkan untuk bahasa rakitan memakai mnemonic code untuk menggantikan kode biner, dengan tujuan lebih gampang dalam penulisan dan dipahami manusia.
Suatu aktivitas yang ditulis dalam bahasa rakitan terdiri dari label, kode mnemonic, dan lain sebagainya, yang pada umumnya disebut dengan istilah source code. Source code tersebut belum sanggup dijalankan eksklusif oleh komputer, sehingga perlu untuk diterjemahkan terlebih dahulu ke bahasa mesin yakni dalam kode biner.
Suatu source code sanggup dibentuk dengan memakai aktivitas text editor biasa semisal NotePad. Source code tersebut kemudian diterjemahkan dalam bahasa mesin dengan memakai aktivitas assembler. Hasil dari aktivitas assembler tersebut berupa object aktivitas dan juga assembler listing.
Assembler listing merupakan naskah yang berasal dari source code, dalam naskah tersebut pada setiap baris dari source cod editambahkan hasil terjemahan assembler. Tambahan tersebut berupa nomor memory aktivitas berikut dengan kode yang akan diisikan pada memory aktivitas yang terkait. Naskah tersebut diharapkan dalam dokumentasi dan sarana untuk debugging dari aktivitas yang dibuat.
Konstruksi Program Assembler
Source code dalam bahasa rakitan memakai prinsip satu baris aktivitas untuk satu kode pekerjaan. Dimana setiap baris perintah tersebut sanggup terdiri dari beberapa bab atau field, yakni.
Suatu aktivitas yang ditulis dalam bahasa rakitan terdiri dari label, kode mnemonic, dan lain sebagainya, yang pada umumnya disebut dengan istilah source code. Source code tersebut belum sanggup dijalankan eksklusif oleh komputer, sehingga perlu untuk diterjemahkan terlebih dahulu ke bahasa mesin yakni dalam kode biner.
Suatu source code sanggup dibentuk dengan memakai aktivitas text editor biasa semisal NotePad. Source code tersebut kemudian diterjemahkan dalam bahasa mesin dengan memakai aktivitas assembler. Hasil dari aktivitas assembler tersebut berupa object aktivitas dan juga assembler listing.
Assembler listing merupakan naskah yang berasal dari source code, dalam naskah tersebut pada setiap baris dari source cod editambahkan hasil terjemahan assembler. Tambahan tersebut berupa nomor memory aktivitas berikut dengan kode yang akan diisikan pada memory aktivitas yang terkait. Naskah tersebut diharapkan dalam dokumentasi dan sarana untuk debugging dari aktivitas yang dibuat.
Konstruksi Program Assembler
Source code dalam bahasa rakitan memakai prinsip satu baris aktivitas untuk satu kode pekerjaan. Dimana setiap baris perintah tersebut sanggup terdiri dari beberapa bab atau field, yakni.
- Label, sebagai penanda suatu baris
- Mnemonic code, berupa operation code
- Operand, sanggup terdiri dari lebih satu
- Comment, dipakai sebagai keterangan tambahan
- Setiap bab dipisahkan dengan space atau tab, khusus untuk operand yang lebih dari satu maka masing-masing operand dipisahkan dengan tanda (,) koma
- Setiap bab tersebut tidak harus selalu ada pada satu baris, kalau ada satu bab yang tidak ada tetap harus memakai space atau tab
- Untuk bab label ditulis mulai karakter pertama dari baris, kalau baris yang bersangkutan tidak memakai label tersebut maka label sanggup diganti dengan space atau tab, yakni sebagai pemisah antara label dengan mnemonic
Komentar
Posting Komentar